Mengikuti Yesus bukan hal yang susah, tapi juga tidak mudah. Iman
kita terus diasah dan dipertajam setiap saat, dan tujuan dari semua itu
adalah memurnikan iman kita untuk bertumbuh dan berkembang dalam
pengenalan akan Dia.
Kita tidak dapat mengikuti Tuhan dengan iman yang biasa-biasa saja. Tuhan menghendaki kita memiliki iman biji sesawi. Biji sesawi
adalah biji pohon yang paling kecil, tapi ketika ia bertumbuh dan
berkembang, ia menjadi pohon yang besar dan kuat, bahkan burung-burung
hinggap dan berlindung didalamnya. Iman yang dimulai dari paling
kecil, tapi diharapkan dan diharuskan bertumbuh menjadi besar dan dewasa
sehingga kita dapat menjadi berkat bagi hidup orang lain. Demikianlah pengertian yang penulis dapatkan mengenai perumpamaan biji sesawi ini.
Bagaimanakah iman bisa bertumbuh dan berkembang? Yaitu melalui
pencobaan. Pencobaan yang diijinkan Tuhan bertujuan untuk mengasah iman
kita agar iman terus bertumbuh. Pencobaan bukan ditujukan untuk
menghancurkan iman kita, tapi justru untuk mengembangkan iman kita. Ada 2
pilihan sikap yang dapat kita ambil dari pencobaan yang datang; yaitu :
1. Sikap menyerah , artinya kita menyerah terhadap pencobaan
itu. Kita tidak menjadi percaya pada Tuhan , dan memandang curiga maksud
dan rencana Tuhan yang baik untuk hidup kita. Kita menyalahkan Tuhan
atas pencobaan itu dan merasa kecewa dan marah pada Dia. Dan kita
mengambil keputusan untuk meninggalkan Tuhan.
2. Sikap berjuang
Dalam sikap berjuang, kita menaruh harapan dan percaya pada Tuhan. Kita
mengambil sikap doa dan berserah pada kehendakNya. Kita percaya bahwa
Tuhan mengijinkan pencobaan ini adalah untuk kebaikan diri kita, yaitu
rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan. Kita percaya
bahwa Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatu yang mendatangkan
kebaikan bagi kita. Kita percaya bahwa Tuhan sedang menguji iman kita
dan memurnikan iman kita untuk lebih mengenal Pribadi Tuhan. Kita
percaya bahwa pencobaan itu diijinkan datang karena Tuhan mengasihi
kita, dan ingin memberikan kehidupan yang terbaik buat kita, yaitu
kehidupan yang kekal. Di tangan Tuhan segala sesuatu akan dimurnikan dan
diuji apakah kita sebuah emas atau sebuah jerami. Emas yang terus
menerus dimurnikan semakin cemerlang dan berharga, dan memiliki nilai
yang tinggi. Tapi Jerami, ia akan hangus terbakar dan tidak memiliki
sisa dan tidak memiliki nilai. Sesuatu yang tidak tahan uji dan hangus
terbakar adalah tidak layak di hadapan Tuhan.
Tetap bersyukur saat pencobaan datang, dan ambil sikap iman yang
benar dihadapan Tuhan. Jangan bersungut-sungut, tapi berdoalah minta
Tuhan memberikan kekuatan dan jalan keluar agar kita selamat dari
pencobaan itu dan semoga pencobaan itu dapat mendewasakan hidup kita
dalam pengenalan akan Tuhan. Selamat berjuang ! Miliki Iman yang benar!