Laman

Shallom guys, selamat datang di blog saya.. Di blog ini saya ingin berbagi renungan harian dan artikel-konten serta konten-konten menarik buat kalian para muda mudi Kristiani. Bagi temen-temen yang mau berbagi share aja link nya melalui facebook dan media-madia sosial lainnya agar dapat menjadi berkat bagi yang membacanya. Bila temen-temen ngerasa diberkatin melalui setiap konten yg ada, tinggalkan komen ny ya.. :D Jesus Bless You.

Senin, 28 November 2011

Terbang Menuju Matahari (Yesaya 40:25-31)


“Tetapi orang-orang yang menantikan Tuhan mendapat kekuatan baru, mereka seumpama rajawali yang terbang dengan kekuatan sayapnya, mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.” (Yesaya 40:31)

Seekor induk rajawali sedang menukik tajam hendak manyambar buruannya. Di lain tempat, seekor burung lain juga sedang mengintai buruan yang sama. Si kelinci coklat yang sedang diincar tidak tahu menahu tentang apa yang terjadi, tiba-tiba dicengkeram oleh dua cakar yang kuat dan dia yang tidak pernah terbang sebelumnya mengalami penerbangannya yang pertama kali. Sang rajawali membawanya terbang makin lama makin tinggi. Ditengah keterkejutannya karena hal yang baru itu, si kelinci merasakan cabikan di badannya. Rupanya si burung lain yan menusuk tubuh kelinci, rajawali berusaha untuk mempertahankan buruannya. Di udara tampak kedua burung tersebut memperebutkan sang kelinci yang tidak kuat lagi menahan cakar rajawali.
Pertarungan berlangsung sengit. Si kelinci yang menjadi rebutan semakin lama semakin tercabik-cabik dan tak lama sudah tak bernyawa lagi karena genggaman kaki rajawali yang tidak mau mengalah. Sang rajawali berhasil lolos. Si pengejar tetap tidak mau menyerah. Sang rajawali melakukan apa yang selalu dilakukannya bila situasi menjadi genting seperti itu. Anak-anaknya yang ada di sarang sedang menunggunya dengan ciap-ciapan kelaparan dan dia harus sesegera mungkin mengenyahkan musuhnya. Dikepakkannya sayapnya sekuat tenaga.  Dipaksanya tubuhnya untuk terbang kian tinggu menuju sumber energi yang selalu menjadi kekuatannya, matahari. Matanya yang diselubungi selaput yang membantu matanya untuk melihat matahari sana. Terbang, terbang, dia terbang makin tinggi. Ditatapnya matahari dan kesanalah dia menuju.

Tak lama suara musuhnya menghilang. Ketika dia menoleh, tak dilihatnya lagi musuhnya itu. Ya, dia telah menang dalam acara perebutan buruan itu. Diputarnya badannya dan dilihatnya sarangnya yang diletakkannya digunung batu dibelakangnya. Dengan segera diputarnya haluannya untuk secepatnya memberi makan anak-anaknya yang menunggunya dengan daging yang masih hangat.

Bagaikan rajawali yang memandang matahari, kita akan mengarahkan pandangan kita kepada sumber kekuatan kita, yaitu Tuhan Yesus Kristus.

Kemanangan sudah dipastikan ketika kita mencari Tuhan dan kekuatannya dan bukan kekuatan kita sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar